“Tulungagung kosong … Kediri kosong! Tulungagung kosong … Kediri kosong!” Suara keras dan tegas dari operator PLN Area Kediri memanggil operator PLN Tulungagung.
“Silahkan masuk!” Sahut operator PLN Tulungagung.
“Mohon disiapkan penyulang yang siap di padamkan dalam rangka manual load shedding. Kami butuh dua penyulang dari Tulungagung untuk dipadamkan. Total beban 60 Ampere untuk pemadaman tahap pertama dan 30 Ampere untuk pemadaman tahap kedua!”
“Dalam rangka apa pak?” Tanya operator PLN Tulungagung.
“Ada pembangkit yang rusak dan perlu pengurangan beban dengan segera! Kami tunggu maksimal 5 menit!” Jawab Operator Area Kediri.
Begitulah cuplikan percapakan yang saya dengarkan di Radio Komunikasi ketika saya selesai shalat maghrib di Rumah Kontrakan yang jaraknya hanya 500 meter dari Kantor PLN Tulungagung. Entah kenapa, lintasan pikiran saya tiba-tiba menuju suasana ketika saya sedang menjadi staff operasi di Area Kediri pada bulan Maret tahun 2011 dimana manual load shedding (pengurangan beban secara manual) berjalan hampir setiap minggu. Hal ini ditambah lagi dengan adanya brown out (penurunan tegangan sistem). Saat itu saya selalu menyeletuk “Bagaimana PLN ini, katanya sedang Perang Padam Jawa Bali, loh kok listriknya dipadamkan sendiri? Hehehe …”
Setelah mendengar adanya info pengurangan beban di Radio Komunikasi, saya berkoordinasi dengan Spv. Teknik PLN Tulungagung, Pak Subroto, dan operator yantek. Dua penyulang yang siap di padamkan adalah (kembali) penyulang sendang mulyo dan penyulang pagerwojo yang masing-masing menyuplai wilayah gunung sendang mulyo dan pagerwojo.
Penyulang tersebut menjadi pilihan pemadaman karena bebannya kecil, pelanggannya tidak terlalu banyak, tidak ada pabrik, dan tentu pelanggannya tidak sekritis pelanggan kota. Selain itu, pada dua minggu terakhir tidak ada gangguan pada penyulang tersebut.
“Kediri kosong … Tulungagung kosong! Ok, penyulang sendang mulyo tahap pertama dan penyulang pagerwojo tahap kedua.” Sahut operator PLN Tulungagung.
Satu menit seletah info Radio … pet !!!, pukul 18.15 listrik di pegunungan sendang mulyo padam! Dipadamkan oleh Area Pengatur Distribusi Jawa Timur.
Saya pun lekas menuju Ruang Pelayanan Teknik. Sambil menunggu info kondisi sistem terbaru. Kami mengobrol sambil bercanda seputar gangguan penyulang dan rencana pemeliharaan selanjutnya. Di sana juga hadir petugas yantek yang sedang OFF, Mas Yudi, yang katanya sedang iseng main-main ke Kantor.
Tak terasa waktu begitu cepat. Pukul 21.00, kembali Operator Area Kediri memanggil Operator PLN Tulungagung.
“Kondisi sistem sudah mulai normal. Bagaimana untuk sendang mulyo, apa aman untuk dimasukan?”
“Ok aman, silahkan dimasukan!” Sahut Operator PLN Tulungagung
“Tulungagung kosong … Kediri Kosong …!!! 21.10 Sendang Mulyo Trip Relay DGR 4 kV beban 50 Ampere !” Continue reading →
Filed under: My Diary | Leave a comment »
You must be logged in to post a comment.